Pernah dengar cerita soal stasiun radio di Bekasi yang kena virus berulang kali? Yup, saya pernah membantu migrasi salah satu stasiun radio di sana ke Linux karena sistem lama mereka sering terinfeksi virus. Saat itu, belum banyak software yang cukup canggih untuk mendukung operasional stasiun radio berbasis Linux. Padahal, software yang dibutuhkan oleh stasiun radio sebenarnya tidak banyak—hanya software untuk memotong dan merapikan lagu serta music player dual-display.
Untuk urusan potong-memotong dan merapikan lagu, Linux sudah punya solusi yang andal, yaitu Audacity. Ini adalah software open source yang sangat mumpuni untuk mengedit audio. Tapi, soal music player dual-display, saat itu kami menggunakan VirtualDJ yang dijalankan melalui Wine (emulator). Sayangnya, belum ada alternatif open source yang mudah digunakan untuk tugas ini. Sebenarnya ada Mixxx, tapi interfacenya tidak begitu ramah bagi pengguna awam.
Nah, setelah browsing beberapa waktu lalu, saya menemukan software yang jauh lebih menarik dan mudah digunakan untuk music player dual-display di Linux: Ultramixer. Meskipun bukan open source, Ultramixer berjalan mulus di Linux tanpa emulator seperti Wine. Jadi, ini bisa jadi solusi menarik untuk Anda yang ingin menjalankan stasiun radio dengan Linux.

Ultramixer memiliki antarmuka profesional dan mendukung dual-display music player
Ultramixer: Pilihan Tepat untuk Stasiun Radio Linux
Ultramixer memiliki interface yang profesional dan hadir dalam tiga versi: Free, Basic, dan Professional. Untuk menggunakan versi Free, Anda hanya perlu mendaftarkan diri di website Ultramixer, dan voila—tidak ada biaya yang dipungut! Proses instalasi juga sangat mudah, karena Ultramixer tidak membutuhkan dependensi paket yang aneh-aneh. Ini karena software ini berbasis Java, sehingga sangat kompatibel dengan berbagai distro Linux.
Dengan Ultramixer, Anda bisa mendapatkan pengalaman DJ yang solid tanpa repot-repot menginstal emulator atau software pihak ketiga yang rumit. Dan yang paling penting, ini berjalan secara native di Linux, memberikan performa yang stabil dan lancar.
Apa Saja yang Dibutuhkan?
Untuk memulai stasiun radio dengan Linux, berikut adalah software-software utama yang Anda perlukan:
- Audacity untuk mengedit dan merapikan lagu. Sangat cocok untuk memotong audio atau membuat jingle radio.
- Ultramixer sebagai dual-display music player yang andal. Versi gratisnya pun sudah cukup untuk kebutuhan dasar stasiun radio.
- Icecast atau Liquidsoap jika Anda ingin streaming langsung ke internet.
Dengan kombinasi software ini, Anda sudah bisa menjalankan operasional stasiun radio dengan lancar dan aman tanpa khawatir soal virus atau lisensi software yang mahal.
Kenapa Harus Linux?
Mengapa Linux? Selain karena stabilitas dan keamanan yang lebih baik (tidak ada lagi masalah virus!), Linux juga menawarkan solusi yang lebih efisien dan berbiaya rendah. Apalagi dengan banyaknya software open source yang bisa diandalkan untuk berbagai keperluan stasiun radio, Linux menjadi pilihan yang sangat cocok—baik untuk stasiun radio komunitas maupun komersial.
Jadi, tidak ada lagi alasan untuk tidak menggunakan Linux di stasiun radio Anda. Dengan Ultramixer, Audacity, dan beberapa alat lainnya, Anda bisa menjalankan stasiun radio yang profesional tanpa harus bergantung pada software berbayar mahal.
Selamat nge-DJ dan menjalankan stasiun radio Anda! Ampun DJ! 😄
9 Komentar
lah kalo softwarenya dah bebas dr software bajakan tapi lagunya masih pake mp3 bajakan gimana bos?
😀
wkwkwkkw, itu dia pak, no komen deh klo soal itu, yang jelas kita sudah kasih alternatif untuk sarana yang digunakan agar tidak membajak lagi, soalnya ane coba secara umum Ultramixer memiliki kemampuan yang kurang lebih sama dengan VirtualDJ yang ada di Windos. Perkara lagu yang digunakan kembali ke stasiun radionya masing-masing, ane rasa klo yg stasiun radio yang profesional harusnya sih menggunakan musik original, Allahualam deh klo soal yg satu ini, ga berkecimpung di bisnis ginian soalnya 😀
mantep mas, thanks sharing nya ntar tak coba ..
keren ultramixernya,tapi harus running di Linux ya?
lho, ga dicantumin link donlud ultramixer-nya sekalian nih om 🙂
brati harus tanya mbah google biar semangkin mantap dibilang geek 😀
hmm.. java…
diatas 20 mega kalu dari dompu donglotnya… hmmm…
SEKIP.
Pak, dimana-mana nggak ada mp3 yg aseli. memangnya ada perusahaan rekaman yg mengeluarkan produk rekamannya yg berformat mp3??? pasti nggak ada laahh. yang ada juga VCD, DVD atau CD audio. ya kann… hehehe.
Ya kl nggak mau gunakan .mp3 ya pake .ogg ajalahhh… kan sama aja. 😀
tolong donk diajarin caranya menyimpan hasil ngemix kta n dbuka di ap dulu biar bisa di play ke winamp trima kasih
pake java ya mas?ga native dong 😀