📝Humanized:
Dalam dunia pemrograman, perjalanan seseorang dari pemula sampai mencapai tingkat ahli penuh dengan momen-momen lucu, tak terduga, dan kadang bikin ketawa kalau diingat lagi. Menemukan file lama berisi lelucon tentang perjalanan seorang programmer rasanya seperti mengingat kembali masa-masa awal dulu—dari kode pertama yang simpel hingga proyek yang makin ribet. Lelucon ini sempurna untuk menggambarkan bagaimana cara berpikir dan gaya menulis kode seorang programmer bisa berubah seiring bertambahnya pengalaman dan tanggung jawab.
Dari anak sekolah yang baru kenal komputer hingga direktur yang makin jauh dari layar coding, simak cerita evolusi seorang programmer lewat kode-kode sederhana berikut ini. Di sini, kita diajak melihat bagaimana programmer “dewasa” dalam menulis kode—mulai dari basic script hingga beralih ke peran sebagai pengelola proyek.
1. Anak Sekolahan
Ini fase paling dasar. Seorang anak yang baru kenal coding sering diajari bahasa pemrograman sederhana seperti BASIC. Di sini, kode yang ditulis biasanya sangat simpel:
10 PRINT "HELLO WORLD"
20 END
Gampang banget, ya? Tapi inilah titik awal dari segalanya. Kode sederhana ini adalah pintu gerbang menuju dunia yang jauh lebih kompleks.
2. Mahasiswa Baru
Saat mulai kuliah, tingkat kesulitan sedikit meningkat. Programmer pemula ini mulai diperkenalkan pada bahasa pemrograman prosedural yang lebih “serius,” seperti Pascal. Ada blok awal dan akhir yang jelas:
program Hello(input, output);
begin
writeln('Hello World');
end.
Lebih terstruktur, lebih rapi, dan menunjukkan peningkatan pemahaman logika.
3. Mahasiswa Tingkat Akhir
Di tingkat lanjut, mahasiswa mulai berkenalan dengan bahasa fungsional seperti Lisp. Di sinilah mulai muncul konsep abstrak yang butuh lebih banyak mikir:
(defun hello
(print
(cons 'Hello (list 'World))))
Kode ini semakin rumit dan abstrak, tanda bahwa mereka mulai berpikir lebih mendalam.
4. Karyawan Baru
Masuk ke dunia kerja, seseorang mulai “serius” dengan bahasa C atau C++. Kode makin modular, efisien, dan penggunaan pointer serta loop jadi makanan sehari-hari:
#include <stdio.h>
void main(void)
{
char *message[] = {"Hello ", "World"};
int i;
for(i = 0; i < 2; i++) {
printf("%s", message[i]);
}
}
Ini adalah contoh kode yang menunjukkan penguasaan struktur data dan alokasi memori.
5. Supervisor
Begitu naik ke level supervisor, biasanya tanggung jawab teknis mulai berkurang. Tapi mereka masih bisa menulis kode dasar kalau diminta:
10 PRINT "HELLO WORLD"
20 END
Balik lagi ke kode simpel, karena sekarang lebih sering mengarahkan tim daripada ngoding sendiri.
6. Manajer
Di sini, coding mulai ditinggalkan dan lebih banyak kerjaan administrasi. Manajer mungkin hanya memberikan instruksi lewat email:
mail -s "Hello, world." bob@b12
Bob, bisa buat program yang menampilkan "Hello, world."?
Bisa selesai besok, ya.
Tugas manajer sudah banyak beralih ke koordinasi tim daripada pemrograman.
7. General Manager
Ketika naik lagi menjadi GM, perintah teknis malah sering bikin pusing sendiri:
% zmail jim
Saya butuh program "Hello, world." sore ini.
Dengan sedikit pemahaman teknis yang tertinggal, GM mengandalkan tim untuk menerjemahkan instruksinya.
8. Direktur
Di level ini, teknologi hanya jadi kenangan masa lalu. Sederhana saja:
% letter
letter: Command not found.
% mail
To: ^X ^F ^C
% help mail
help: Command not found.
% damn!
!: Event unrecognized
% logout
Direktur lebih fokus pada strategi besar perusahaan dan keputusan penting. Detail teknis? Itu sudah jadi tugas tim ahli.
1 Komentar
numpang copy joke.ny bang
sebarin ke teman2 🙂