Arogansi seorang moderator

Ketika berbicara tentang peran moderator di sebuah forum atau milis, mungkin sebagian dari kita akan sepakat bahwa mereka memiliki hak dan kuasa penuh untuk menentukan apakah suatu posting layak dipublikasikan atau tidak. Ini adalah aturan main yang umum.

Namun, apa jadinya ketika kuasa tersebut berubah menjadi penghalang untuk berbagi informasi yang penting? Itulah yang baru-baru ini saya alami di salah satu milis komunitas yang cukup besarโ€”pengalaman yang, jujur saja, membuat saya sedikit kecewa.

Semua bermula dari keinginan saya untuk membantu beberapa teman yang sedang mengalami kesulitan teknis terkait dengan penggunaan Linux Zencafe, sebuah sistem operasi berbasis open-source yang kerap digunakan untuk mengelola warnet. Sebagai seorang yang selalu mendukung penggunaan software legal dan menghindari pembajakan, saya merasa penting untuk membantu mereka beralih ke Zencafe, alih-alih menggunakan software bajakan. Namun, alih-alih posting tersebut langsung diterbitkan di milis, pesan saya terjebak di “pintu sensor” sang moderator.

Peran Moderator: Sebuah Kekuasaan yang Memang Perlu

Sebagai moderator, tentu saja mereka memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga kualitas diskusi dan memastikan tidak ada konten yang tidak pantas tersebar di ruang publik. Setiap posting yang masuk akan dipertimbangkan, di-review, dan jika perlu, diedit untuk menjaga kesopanan dan relevansi. Saya paham, dan saya sangat menghormati peran ini. Tidak semua informasi bisa dilepas begitu saja tanpa filter, terutama dalam forum yang mengedepankan profesionalitas dan etika.

Namun, di sinilah letak kekecewaan saya: kenapa posting yang seharusnya membantu orang lain justru terhalang tanpa ada kejelasan alasannya? Apakah ada kata-kata yang kurang tepat? Jika demikian, bukankah editing bisa menjadi solusi yang lebih baik dibandingkan langsung memblokirnya?

Zencafe: Jawaban untuk Masalah Pembajakan yang Kerap Terabaikan

Linux Zencafe, seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, adalah sistem open-source yang sangat berguna, terutama untuk warnet. Dengan Zencafe, para pemilik warnet dapat menghindari penggunaan sistem operasi bajakan, yang masih sering terjadi di negara kita. Mengingat banyaknya pertanyaan dari teman-teman di milis tersebut tentang cara menggunakan Zencafe, saya merasa perlu untuk menjawabnya sebaik mungkin. Bagi saya, membantu orang lain untuk beralih ke software legal adalah salah satu kontribusi kecil yang bisa saya berikan untuk mengurangi angka pembajakan.

Namun sayangnya, dua dari posting jawaban saya tentang Zencafe, beserta satu pertanyaan tentang alasan kenapa posting tersebut ditolak, semuanya tidak lolos dari filter sang moderator. Ini sangat membingungkan. Mengapa informasi yang bisa membantu orang lain justru tidak dianggap layak untuk dipublikasikan?

Kekecewaan yang Tak Terelakkan

Mungkin ini bukan pertama kalinya posting saya “terganjal” oleh sensor moderator, dan mungkin juga ini bukan masalah besar bagi orang lain. Tapi kali ini berbeda. Saya merasa bahwa apa yang saya bagikan adalah jawaban langsung atas masalah yang sangat relevan, dan saya tidak melihat adanya unsur yang tidak pantas dalam konten tersebut.

Apakah ini hanya masalah teknis? Atau ada pertimbangan lain yang tidak saya ketahui? Saya tidak tahu pasti. Yang jelas, saya merasa sedikit kecewa. Saya tidak ingin berpikir terlalu jauh, apalagi menduga-duga adanya konspirasi di balik ini semua. Mungkin moderator tersebut memiliki alasannya sendiri yang, entah bagaimana, tidak perlu saya ketahui.

Mencari Jalan Lain untuk Berbagi

Terlepas dari kejadian ini, saya ingin meminta maaf kepada teman-teman yang mungkin merasa telah mengirimkan pertanyaan di milis dan tidak mendapatkan jawaban. Meski saya tidak bisa proaktif menjawab di milis tersebut, saya akan tetap berusaha membantu kalian, baik melalui forum lain atau jalur komunikasi pribadi. Saya percaya, berbagi ilmu itu penting, dan tidak seharusnya terhenti hanya karena sebuah posting terganjal sensor.

Kesimpulan: Apa yang Bisa Dipelajari?

Pengalaman ini mengajarkan saya bahwa setiap ruang diskusi punya aturannya masing-masing, dan terkadang kita harus menerima bahwa tidak semua yang kita anggap penting bisa disampaikan di tempat yang sama. Namun, hal itu bukan alasan untuk berhenti berbagi. Selalu ada jalan lain, dan kita hanya perlu sedikit lebih sabar serta kreatif untuk menemukan cara terbaik dalam menyebarkan pengetahuan.

Bagi kamu yang mungkin pernah mengalami hal serupa, saya sarankan untuk tetap tenang dan mencari solusi lain. Jangan biarkan kekecewaan menghentikan langkahmu. Tetaplah berbagi, karena apa yang kamu sampaikan mungkin saja sangat dibutuhkan oleh orang lain.

Kamu mungkin juga menyukai

15 Komentar

  1. Orang Yang bersabar itu disayang Tuhan om
    Kalau orang yang tidak bersabar itu juga disayang Syetan

    Om tinggal Pilih Yang mana dari ke 2 diatas ๐Ÿ˜€

  2. walah walah…di milis apa ya om?

    inilah negeri kita om,,ada orang laen yang mau saling berbagi ilmu saja kadang suka tersendat dengan berbagai macam alasan,,

    sabar aja om, bikin milis khusus zencafe ajah gitu om,,heuheuehe

    “penguincakep mendukungmu”

  3. wakakak…..gpp om biasa itu …langsung minta pv aja om …khan lebih enak kasih penjelasan…lebih shrekkkk gitu lho….
    –bikin milis khusus zencafe ajah gitu–
    buat aja Pak ๐Ÿ˜€

  4. Terimakasih atas dukungan teman-teman, walaupun klo mnurut ane tidak semudah itu, karena biarpun sekarang sudah ada Linux.blogs.ie dan AWALI (asosiasi warnet linux) yang secara tidak langsung telah mensupport Zencafe, tapi masih banyak teman-teman yang tidak tau tentang ini dan justru bertanya di forum/milis yang “menurut” mereka adalah tempat yang tepat untuk bertanya, walaupun pada kenyataannya tidak selalu seperti itu. bisa kita lihat dari beberapa pertanyaan komentar yang “menclok” kurang pada tempatnya bahkan di blog ane ini.

    anyway, terimakasih juga buat temen-temen yg berkerjakeras mewujudkan zenwalk.web.id (sedang under construction, jadi rada sabar dikit) untuk dijadikan situs komunitas Zenwalk Indonesia & Zencafe. doain berjalan mulus ya, biar ntar Zencafe bisa kita fokusin di web tersebut.

  5. Pls email ke milis owner kapan dan subjectnya apa. Jadi kami bisa lacak.

    Umumnya yg direject itu yg quote panjangnya ga tanggung2 atau ga rapi tp balesannya hanya 1 baris. Atau postingan yg numpan di thread org.
    Dalam mereject umumnya moderator memberitahu alasannya kok.

  6. hmmm… soal masalah rapi ngga nya, ane rasa ga da masalah dgn itu dalam artian selama ini ane posting di forum/milis manapun quote selalu sesuai porsi, dan klo memang dituntut harus panjang mo dibilang apa. begitu pula soal hanya 1 baris, kadangkala ada pertanyaan yang memang bisa dijawab dengan 1 baris, untuk kasus ini masa jawaban yg bisa kita jawab dengan mudah harus kita buat ngejelimet sampe yang bacanya harus mumet dulu? yang harus dihindari sebenarnya adalah oneliner bukan jawaban yang harusnya bisa dijawab dengan 1 baris terus dianggap ga layak tayang. toh tetep lebih bagus 1 baris tapi bermakna dibandingkan berpuluh2 halaman tapi hanya omongan kosong. apa ini yang dicari?

    soal pemberitahuan dari moderator, selama ini postingan ane yang di reject tidak pernah ada satupun yang mendapat email pemberitahuan dari milis tersebut alasan kenapa postingan tersebut tidak muncul.

    ah sudahlah, tidak perlu kita besar-besarkan. lagipula postingan ini hanya merupakan kekecewaan ane dan bukan maksud menyudutkan sapa2. mohon maaf sebesar2nya apabila ada yang merasa tersentil dengan posting ini, sekali lagi mohon maaf ๐Ÿ˜€

  7. Mas, sy boleh dikirimin CD zencafe 1,2 ndak? nanti sy ganti ongkosnya, atau kalau langsung bisa dapatkan/beli dimana?
    sy sudah coba instal zencafe 1.0 tp ndak bisa saat boot,saat instal LILO selalu SOrry,bla bla.. (selalu ngak bisa instal LILO jd setelah proses instal selesai slalu ndak bs.sy dapet CDnya dari INfoLinux.Alamat sy : GlobalNET Jl.RY Serpong Km 7 No.91 BSD
    Tangerang.

  8. tetap semangat mas masih banyak teman2 yg mendukung. Mungkin kendala kita adalah distribusi distro. Saya mau bantu distribusi utk daerah bekasi. Saya tau milis apa yg mas maksud karena saya juga anggota milist tersebut. memang kadang orang2 kita sendiri yg mengkotak-kotakkan diri. Terkadang orang yg bukan member resmi dianggap tidak punya kontribusi apa2 terhadap milist tsb jadi dianggap nothings.
    tetap semangat , maju terus open source indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *